KEPATIHAN, Radar Jember – Keberagaman bukan menjadi hal pembeda, tapi justru menjadi kekuatan. Inilah yang ditunjukkan masyarakat Jember dalam acara ruwatan bumi serta doa bersama di Jalan Sudarman, Minggu (7/7).
Ratusan warga yang terdiri atas 16 etnis dan agama itu berkumpul bersama. Lantunan doa dari lintas agama seperti Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Kristen, Konghucu, dan aliran kepercayaan kejawen juga dikumandangkan.
Doa mereka adalah untuk keselamatan dan keberkahan Bumi Pandalungan, Jember.
Pada kesempatan itu, Bupati Jember Hendy Siswanto beserta Ketua TP PKK Jember juga turut hadir.
Bupati menyebutkan, ruwatan bumi adalah wujud keanekaragaman budaya yang sampai saat ini masih lestari.
“Bisa disaksikan, lintas agama dan etnis bersatu gotong royong membangun Jember,” terangnya.
Beragam agama dan budaya yang tumbuh di Jember merupakan kekuatan besar dan dapat membawa Jember semakin maju.
Untuk itu, keberagaman tersebut harus dirawat dan dijadikan sebagai potensi kekuatan.
Agar Jember tetap utuh dan mampu bersaing dengan daerah lain. Utamanya dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang.
Bupati menambahkan, melestarikan nilai agama dan budaya juga harus menjadi bagian dari upaya merawat demokrasi serta nasionalisme pada tingkat akar rumput.
Hal itu demi mewujudkan integritas nasional yang makin kokoh dalam bingkai kebinekaan bangsa. Hal itu sangat penting untuk terus diwariskan, khususnya bagi generasi muda.
Lebih lanjut, Bupati Hendy menekankan kepada seluruh warga Jember agar tidak mudah termakan hoax. Apalagi menjadi penyebar hoax.
“Tebar kebaikan-kebaikan. Jangan buat hoax. Insyaallah, Jember akan lebih kuat lagi,” imbuhnya. (qal/c2/dwi)